Top Ads

Tuesday 16 July 2013

06:23

Tak Benar Jembatan Pohara Putus

Unaaha - Puluhan desa dan kelurahan pada beberapa kecamatan di Konawe juga terendam banjir. Tidak hanya itu, ratusan hektar kebun dan sawah milik warga ikut rusak. Besarnya volume banjir tersebut membuat Wakil Bupati (Wabup) Konawe, Parinringi segera menggelar rapat koordinasi dadakan bersama sejumlah instansi terkait guna melakukan penanggulangan.

Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Konawe, Jahiudin menyebutkan, banjir hampir terjadi di semua kecamatan yang ada di Konawe. Berdasarkan rilisnya, setidaknya ada 12 kecamatan yang diterjang banjir, kemarin (16/7). "Banjir saat ini sedang merendam 12 kecamatan. Kecamatan Lambuya ada 3 desa yang terendam, Puriala 2 desa, Unaaha 6 desa, Anggaberi 6 kelurahan, Onembute 4 desa, Uapay 2 desa, Wawotobi 8 desa, Amonggedo 6 desa, Konawe 2 desa, Wonggeduku 5 desa, Sampara 5 desa dan Bondoala 11 desa yang ada di sana terendam semuanya," rincinya.
BPBD juga menetapkan, dari 12 kecamatan yang diterjang banjir, ada 6 kecamatan yang dianggap sebagai daerah rawan saat ini, yakni Kecamatan Bondoala, Lambuya, Sampara, Amonggedo, Wawotobi dan Anggaberi. “Tingkat kerawanan banjir di 6 kecamatan ini perlu kita waspadai bersama. Kalau kita lihat volume banjirnya itu mencapai dada orang dewasa," jelasnya. Selain itu, banjir juga merusak salah satu tanggul di Sampara. Jahiudin menepis kabar yang merebak jika jembatan Pohara putus karena banjir, sebab ia telah memerintahkan jajarannya untuk melakukan pengecekan langsung. "Saya perkirakan 6 daerah yang rawan banjir tersebut masih akan terendam hingga tiga hari kedepannya. Tergantung bagaimana kondisi curah hujan nanti," katanya.
BPBD Konawe bersama Dinas Sosial mengaku kewalahan dengan kondisi ini karena keterbatasan personil. Kedua instansi tersebut saat ini baru mampu membuat tiga Posko terpadu penanggulangan bencana. "Posko ini kami dirikan di 3 titik Kecamatan Anggaberi, Amonggedo dan Bondoala," terangnya. Sementara itu, Wabup Konawe, Parinringi meminta agar semua SKPD jangan lengah terhadap kondisi ini. "Saya harap kita semua bisa proaktif dalam menyikapinya. Kalau ada laporan yang didengar,  harus segera turun lapangan dan membantu para korban,” harapnya.
Pada saat yang sama, Kapolres Konawe, AKBP Andi Anugrah menyarankan, agar di Konawe dibuatkan lagi satu organisasi penanggulangan bencana yang terstruktur di luar BPBD. Itu agar ketika ada bencana seperti ini terjadi, organisasi bisa langsung bergerak melakukan penanggulangan dengan sumber daya lebih maksimal.

0 comments:

Post a Comment