Top Ads

Friday, 5 July 2013

06:36
Dampak hujan yang mengguyur Kota Baubau selama dua pekan terakhir sangat dirasakan para petani di Kelurahan Ngkaring-Ngkaring dan Waliabuku, Kecamatan Bungi. Selain membuat padi mereka menjadi rusak dan menurun kualitasnya, para petani juga mengalami kesulitan dalam mengeringkan gabah hasil panen mereka.

Seperti yang dirasakan Wayan Manik petani Kelurahan Ngkaring-Ngkaring yang mengaku mengalami kerugian besar dalam musim ini. "Mulai saat memasuki masa panen. Saat itu sawah sudah terkena banjir akibat hujan lebat. Hasil panen berkurang, kualitas padi menurun bahkan ada pula yang mengalami gagal panen hingga berton-ton," keluhnya.

Kerugian berikutnya dirasakan ketika hasil panen masuk penggilingan. Beras menjadi berwarna merah akibat banjir bercampur lumpur. "Butiran berasnya juga banyak yang patah-patah," tambahnya. Beberapa ton gabah juga yang seharusnya sudah masuk dalam penggilingan menjadi terhambat.

Pasalnya, gabah yang seharusnya dijemur dibawah terik sinar matahari kini hanya tersimpan dalam gudang dalam kondisi basah. Hal itu bisa menyebabkan kerusakan. "Kalau sudah rusak lagi dengan gabah yang digudang maka kerugian kita semakin bertambah banyak. Orang-orang juga belum tentu mau beli beras yang sudah berwarna merah karena bercampur lumpur. Kalau dihitung-hitung kerugian kita sampai saat ini sudah mencapai belasan juta rupiah," hitungnya. (KN)

0 comments:

Post a Comment