Dari 18 Ribu Hektar Investasi Tanaman Tebu
Raha - Jika Muna Barat terbentuk menjadi otonomi mandiri, diyakini akselerasi pembangunan di wilayah itu bisa jadi akan lebih cepat. Di wilayah Kecamatan Tiworo Raya dan Kusambi, sejak tahun 2012 telah masuk investasi pabrik tebu dengan luas konsensi lahan 18 ribu hektar. Perusahaan itu bernama PT. Wahana Surya Agro dan tahun ini direncanakan sudah mulai melakukan penanaman tebu."Pembibitan sudah dimulai di atas lahan seluas dua hektar," kata Kepala Bappeda Muna, Syahrir M.TP. Saat ini, perusahaan yang juga memiliki pabrik tebu di Gorontalo itu, tengah melakukan pembukaan lahan untuk persiapan penanaman. Dalam sepekan jika hujan tak turun, lahan yang bisa dibuka mencapai 10 hektar. Direncanakan, penanaman akan dilakukan di bulan Oktober nanti. "Pembukaan lahan masih terkendala hujan yang terus mengguyur
Muna," katanya. Kata Syahrir, luas lahan milik masyarakat yang sudah dibebaskan baru 400 hektar dari 18 ribu hektar yang direncanakan. Selain itu, lokasi lahan lainya masuk HPK yang izinnya sementara diurus di Kementerian Kehutanan, termasuk untuk Area Peruntukan Lain (APL). "Lahan perkebunan tebu tersebar di wilayah Tiworo Raya, Kusambi, Kabangka dan Kabawo," sebutnya.
PT. Wahana, rencananya akan membangun pabrik tebu di wilayah Tiworo. Pabrik tebu akan dibangun bila luas lahan penanaman tebu sudah mencapai 6 ribu sampai 8 ribu hektar. Bahkan, perusahaan tersebut akan membangun dermaga sendiri di Muna. Kemarin, pihak perusahaan sudah melakukan survey lokasi di Desa Ghonebalano dan Kelurahan Motewe. "Lokasi awalnya, dermaga akan dibangun di Kambara. Namun setelah dilakukan survey, lokasinya tidak representatif," sambung Syahrir.
PT. Wahana juga sudah melakukan perekrutan tenaga kerja dan lebih dulu dimagangkan ke pabrik tebu di Gorontalo. "Sudah beberapa gelombang penerimaan dilakukan. Yang pertama bahkan sudah kembali ke Muna," tandas Kepala Bappeda.
0 comments:
Post a Comment