Top Ads

Tuesday 16 July 2013

06:15
Raha - Seperti di daerah lainnya, harga sayur-mayur pada sejumlah pasar di Muna mulai mengalami kenaikan signifikan. Persentasenya bahkan hingga dua kali lipat. Bawang merah, misalnya. Harga semula Rp 35 ribu naik menjadi Rp 50 ribu perkilogram atau naik 42 persen, cabe merah dari Rp 35 ribu menjadi Rp 40 ribu atau naik 14 persen. Begitupula harga sayur lainnya, seperti bayam, kangkung, kacang panjang yang biasa Rp 1000 naik menjadi Rp 3000 tiap ikatan. Harga beras juga mengalami kenaikan, khusus jenis kepala dari Rp 7500 menjadi Rp 8000.
Sementara kebutuhan lainya, seperti beras (jenis super, ketan putih, daerah, ketan hitam), jagung, gula, minyak goreng, daging, minyak tanah dan susu, harganya normal. Harga daging tetap Rp 70 ribu perkilogram.
"Setiap minggu, kita melakukan pemantauan harga-harga di pasar," kata Kadisperindag Muna, Maktubu.
Naiknya harga bawang dan cabe merah disebabkan stok yang tersedia sangat sedikit, sementara permintaan cukup banyak. Informasi yang mereka peroleh, terjadi gagal panen di Bima yang selama ini dikenal sebagai pemasok bawang tanah air. "Kita terus melakukan koordinasi dengan distributor agar harga bawang bisa normal kembali," terangnya. Sementara itu, naiknya harga sayur-sayuran dipicu kenaikan transportasi yang dilakukan sendiri oleh sopir, pasca pengumuman harga baru BBM. "Kenaikan harga kebutuhan pokok di pasar, terjadi tiga kali. Yang pertama saat mendengar BBM akan naik, harga sudah mulai berubah. Lalu pasca kenaikan BBM, harga kembali naik dan terakhir ketika memasuki bulan ramadan," terangnya.
Untuk mengontrol kenaikan harga beras, Maktubu sudah berkoordinasi dengan Bulog dan Dolog agar jatah Raskin secepatnya didistribusi. Kemudian, dalam waktu dekat ini, Dolog bersama Disperindag akan melakukan operasi pasar di seluruh wilayah di Muna. "Surat penyampaian dari Dolog sudah masuk ke bupati," ungkapnya. Untuk stok Sembako hingga lebaran, Maktubu menjamin ketersediaannya. Untuk terigu dan gula, hari ini kapalnya sudah masuk di Pelabuhan Raha dari PT Prima Lestari.

0 comments:

Post a Comment