Kerjasama Unsultra
Kendari - Bukan hanya peduli pada persoalan keamanan negara, TNI pun memberikan atensi yang besar bagi pemanfaatan limba. Itu dibuktikan dengan pencanangan bio pori yang dilaksanakan Korem 143 Haluoleo Kendari kerjasama Fakultas Teknik Sipil Unsultra, kemarin (17/7).Pencanangan bio pori ini dilaksanakan pada puluhan ibu rumah tangga di lingkup Persit Kartika Chandra Kirana Koorcab Rem 143. Mereka dikenalkan konsep bio pori sebagai suatu upaya untuk mengelola sumber daya air rumah tangga.
Selain menerima konsep tentang manfaat dan keunggulan pencanangan bio pori, puluhan ibu Persit juga diberikan contoh membuat bio pori. Mereka pun tampak antusias menerima penyuluhan dari salah seorang pengajar Unsultra.
Penyuluh, Catrine Johan mengatakan pihaknya kerjasama dengan korem 143 untuk pencanangan penggunaan bio pori sebagai wujud pengabdian pada masyarakat. "Saya merasa ilmu yang saya dapatkan tentang bio pori ini perlu disumbangkan kepada masyarakat dalam praktek dan teori. Dari sisi Akademis saya menilai bio pori sebagai konsep pengelolaan sumber daya air rumah tangga yang dapat memberikan ilmu mengenai pemanfaatan air tanah," ungkapnya.
Sementara itu Komandan Korem 143, Kolonel Inf. M.S. Fadillah mengetakan konsep bio pori yang dicanangkan dalam lingkungan Persit Kartika Chandra Kirana Koorcab Rem 143 sebenarnya memiliki banyak manfaat. "Diantaranya bio pori dapat membuat resapan air tanah yang dapat dimulai di lingkungan kita masing-masing, membuat sampah organik menjadi pupuk kompos yang dapat dimanfaatkan setelah 3-4 bulan. Selain itu konsep bio pori ini dapat menghindari timbulnya bencana banjir," tandasnya.
Ketua Persit Kartika Chandra Kirana Koorcab Rem 143, Ibu M.S. Fadillah memaparkan peran ibu-ibu rumah tangga dalam menerapkan bio pori ini sangat besar karena mereka sangat dekat dengan ampah, dan limbah baik padat maupun cair. Untuk itu limbah-limbah tersebut mesti dikelola dengan baik secara mandiri. "Misalnya memisahkan antara sampah plastik dan organik itu sangat sulit diuraikan oleh bakteri katanya memakan waktu hingga beribu-ribu tahun. Jadi mesti dipisahkan antara sisa sayur dan kulit buah-buah dengan sampah plastik dan itu kita upayakan untuk dikelola sendiri sehingga ini menjadi sesuatu yang penting bagi ibu-ibu rumah tangga," ungkapnya.
Kedepan, pihaknya akan membawa kerjasama ini untuk diteruskan ke tempat lainnya. Sasarannya setelah di lingkungan ini akan dilanjutkan di Boro-Boro Batalion 725. Meski dinilai batalion 725 lahannya masih cukup luas dan bangunan belum padat tapi percobaan tetap dilakukan untuk pencegahan sejak dini. Selain itu, akan dicoba pendekatan pada pengurus dan anggota PKK sehingga keunggulan pemanfaatan bio pori dapat diketahui oleh masyarakat Sultra.
0 comments:
Post a Comment