Kendari - Cobaan apalagi yang menguji warga Metro. Setelah banjir, kali ini musibah kebakaran yang terjadi di Pasar Korem (pasar samping Korem, red). Sekitar 500 unit kios hangus terbakar. Kini, pasar yang bersebalahan langsung dengan Mall Mandonga itu tinggal puing-puing berserakan.
Api begitu cepat melahap setiap bangunan sekitar pukul 04. 00 Wita, Rabu (24/7). Apakah karena bahan bangunannya yang mudah terbakar? Entah. Namun pedagang cuman sebagian kecil menyelamatkan dagangannya.
Penyebab kebakaran belum diketahui. Tidak banyak yang melihat asalmuasal api, apalagi petugas kebersihan pasar yang setiapharinya ngepos di sana. Ia justru heran api begitu cepat menjalar. "Sumber api terbakarnya pasar itu dari kios bagian samping kanan. Saya sementara sahur bersama keluarga, tiba-tiba turun spaning listrik dan langsung lihat api itu. Kita langsung lari, anak saya, Renaldi sempat ambil air setengah ember, tapi tidak padam karena api langsung menjalar. Kayak sudah diberi bensin karena cepat menyebar apinya,” jelas Murni, pedagang sekaligus petugas kebersihan pasar yang melihat pertama kali kebakaran itu.
Murni mengkau tidak melihat percikan api atau listrik, tapi api yang langsung menyala. Karena cepatnya, barang miliknya dalam kios tidak satupun yang bisa diselamatkan. Padahal, sebagai petugas pasar kejadian serupa sudah sering, namun tidak pernah secepat itu dan bisa dipadamkan. “Sejak 2009 berdiri, sudah empat kali pasar ini nyaris terbakar. Tapi selalu bisa dipadamkan dan tidak secepat ini. Heran juga, sumber api dari kios sembako milik Irma dan tidak ada yang bermalam di situ. Lantaran cepatnya, barang saya tidak sempat di selamatkan,” jelasnya lagi dengan sedih yang ikut dibenarkan suaminya, Saharudin.
Kata dia, dari sumber api itu, ada kios yang sementara diperbaharui oleh pemiliknya. Namun dia heran karena orang itu tidak mengetahui ada kebakaran depan kiosnya.
“Memang akhir-akhir ini pemerintah ingin menggusur pasar ini. Tapi, kami masih ingin di sini. Di mana lagi tempat yang bisa seramai Pasar Korem ini. Tapi, pedagang mengalami kerugian besar, karena banyak barang baru di bongkar persiapan lebaran,” jelas pedagang lainnya, Ramla saat ditemui di TKP.
Pemadam yang sempat dihubungi baru datang 30 menit setelah semua ludes. Padahal ada delapan unit mobil pemadam kebakaran dan satu unit water cannon milik Polda Sultra dikerahkan ke lokasi. Sejauh ini pihak kepolisian juga belum mengetahui
penyebab kebakaran.
Bakri, salah satu pedangan mengatakan, tindakan pemadam kebakaran itu tidak layak dipertontonkan. Awalnya warga menduga jika pemadam telah tiba untuk memadamkan api, tapi ternyata hanya melihat-liha saja. Setelah ditanya rupanya dua kendaraan itu tak memiliki air untuk memadamkan.
"Andai saja tim pemadam bergerak dengan cepat melakukan pemadam, maka kebakaran ini tak akan menghanguskan semua kios di pasar ini. Karena saat warga berusaha memadamkan api dengan peralatan seadanya, api belum terlalu membesar, tapi karena tidak ada pemadaman sehingga api bisa menjalar dengan cepat," kata Bakri di lokasi kebakaran.
Dari keterangan pengelola Pasar H. Jufri, sumber api diduga berasal dari kios sembako milik Sofyan, namun si pemilik kios juga tak tahu asal api tersebut. Menurut Sofyan, api tiba-tiba saja muncul, sehingga timbul dugaan jika api diakibatkan terjadinya hubungan arus pendek.
"Dari keterangan salah satu security pasar yang melakukan patroli selama 24 jam, saat itu pukul 03.00 Wita ia masih sementara melakukan patroli bersama 3 security lainnya dan belum ada tanda-tanda kebaran. Tapi setelah setengah jam tiba-tiba pedagang heboh dengan teriakan karena melihat kobaran api yang sudah membesar. Jadi diperkirakan kebakaran terjadi sekitar 03.30 Wita. Total kios yang ikut dilahap api sekitar 500 dengan berbagai macam jualan seperti pedangan RB, sembako, pecah belah dan sayur-sayuran. Ada lagi sekitar 100 lapak yang menjual barang-barang aksesoris. Jadi kalau untuk kerugian metetial ditaksir ratusan juta," kata Jufri.
Kapolsek Mandonga Kompol Danang Kuswoyo di lokasi kebakaran menjelaskan, pihak kepolisian masih terus melakukan penyelidikan. Belum ada hasil identifikasi, tapi
informasi yang berkembang, kebakaran disebabkan arus pendek. Saat itupun kami langsung berkoordinasi dengan PLN, dan dalam hal ini kami akan melibatkan laboratorium foreksik (Labfor) Makssar untuk melakukan identifikasi guna mengetahui penyebab kebakaran," tandas Danang.
Thursday, 25 July 2013
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
0 comments:
Post a Comment