Top Ads

Tuesday 16 July 2013

06:35


Kendari - Lagi-lagi banjir yang  menggenangi badan jalan. Hujan  mengguyur Kota Kendari, diiringi dengan banjir di mana-mana   seperti tidak bisa dibendung oleh drainase yang  ada. Bahkan air meluap hingga ke badan jalan. Ini sudah terjadi bertahun-tahun, tapi seperti tak ada niat Pemkot untuk meredesain ulang sistem drainasenya.
Lihat saja di sekitar traffic light dekat Polsek Mandonga, meski hujan sedikit pun air menggenangi badan jalan.  Padahal di sana dekat dengan Kantor PU Kota Kendari. Di By Pass, di Jalan  Sultan
Qaimoeddin, Poros Andonuho dan poros Jalan Nasution.  Ini pula ditambah tidak adanya regulasi yang mengatur pembangunan Ruko. Misalnya, Ruko atau lahan parkir suatu bangunan harusnya lebih rendah dari  badan jalan. Tujuannya agar air tidak meluap ke jalan. Kalau semua bangunan lebih tinggi dari badan jalan, maka jangan heran air akan menggenangi jalan hingga mengakibatkan kerusakan. Ini juga akibat minimnya pengawasan dan pemberian izin mendirikan bangunan yang tidak melihat dan memberi arahan baik pada pengembang.
Kepala Dinas Pekerjaan Umum (PU) Kota Kendari, Ir Rusnani yang  dikonfirmasi, mengatakan persoalan jalan dan drainase, merupakan skala  perioritas. Namun kendala anggaran sepertinya selalu menjadi alasan klasik dalam proses perbaikan infrastruktur ini.
"Semuanya perioritas, drainase dan jalan, tetapi saat ini, anggaran kita belum cukup sehingga kita berharap pada pembahasan APBD-P (Anggaran Penerimaan dan Belanja Daerah Perubahan), kita bisa ditambahkan,"imbuhnya.
Rusnani mengaku masih memliki  sisa anggaran, namun hal tersebut belum mencukupi perbaikan jalan dan drainase yang ada."Kita sebenarnya masih memiliki sisa anggaran, namun kami akan memulai pada skala perioritas terlebih dahulu, selebihnya tetap  berdasar pada APBD P,"tambahnya.
Sekretaris Dinas PU Kota Kendari, Ir Ali Aksa menjelaskan, secara teknis, perbaikan jalan  akan dilakukan setelah musim penghujan selesai. "Percuma kita lakukan sekarang, masaalahnya jalan masih basah. Demikian pula  drainase,"katanya.
Sementara itu, Ketua Komisi III DPRD Kota Kendari, Aladin mengungkapkan, persoalan banjir dan kerusakan  sesegra mungkin dibahas dalam hearing dengan pihak eksekutif. Persoalan jalan dan sistem drainase memang paling prioritas.

0 comments:

Post a Comment