Rumbia - Hujan yang turun setiap hari tak hanya menyebabkan banjir pada sejumlah kabupaten dan kota di Sultra. Di Bombana juga merasakan dampaknya. Empat wilayah di otorita pemekarang Buton itu tenggelam, Rabu (17/7) kemarin, mulai dari Desa Tongkoseng dan Puuwonua Kecamatan Tontonunu serta dua lainnya di Karya Baru dan Tanah Poleang, Kecamatan Poleang Utara. Ratusan rumah warga serta ratusan hektar sawah ikut terendam.
Anggota DPRD Bombana, H. Rasyid Poleang mengaku, banjir yang terjadi di Poleang dini hari kemarin akibat hujan yang turun hampir setiap hari hingga menyebabkan sungai di wilayah itu meluap. Ketinggian air di empat desa tersebut hingga mencapai 1,5 meter.
Hingga sore kemarin, Rasyid mengaku belum menerima laporan adanya korban jiwa. "Selain rumah, masjid juga terendam. Sedangkan untuk korban jiwa belum ada laporan," kata senator dari daerah pemilihan Poleang tersebut. Camat Tontonunu, Muhulifu mengatakan, banjir terparah di wilayahnya terletak di tiga titik yakni Dusun Toluto, Ranokea dan Eemoico. Banjir mulai menggenang daerah itu mulai pukul 09.00 kemarin dengan ketinggian 1 sampai 2 meter. Warga masih terus siaga, karena ketinggian air terus bertambah.
Menurut Muhulifu, di tiga dusun itu ada sekitar 150-an kepala keluarga yang rumahnya ikut terendam. Bahkan di dusun Toluto, sekitar 20 KK di antaranya sudah mengungsi ke rumah-rumah kerabat dan tetangga yang tak terendam banjir. Camat mengaku, tidak ada korban jiwa dalam bencana alam itu, sebab rata-rata rumah yang terendam berkonstruksi panggung. Muhulifu mengungkapkan, banjir yang melanda Tontonunu kemarin, akibat jebolnya dua titik tanggul sungai Poleang sehingga air meluap sampai di rumah-rumah warga. Selain itu, banjir di Tontonunu juga menenggelamkan kantornya, Puskesmas dan rumah medis. "Hingga sore ini (kemarin) belum ada personil dari bencana alam yang turun di lapangan," ungkapnya.
Wednesday, 17 July 2013
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
0 comments:
Post a Comment