Baubau - Berbagai upaya dilakukan Pemkab Buton untuk mengangkat kekayaan budaya eninggalan eks Kesultanan dimasa lampau. Salah satu cara yang digagas Bupati, Umar Samiun yakni melaunching tenunan kreasi khas Buton yang hak patennya kini sedang dalam registrasi. Umar Samiun menjelaskan tenunan kreasi Buton tersebut nantinya akan
dilaunching dengan membungkus benteng keraton, Desember mendatang. Tentunya seluruh motif busana
yang merupakan hasil tenunan kreasi Buton akan diperagakan model-model ternama di Indonesia.
"Kita sudah bekerjasama dengan
desainer ternama di Indonesia untuk menyukseskan kegiatan ini," jelas Umar Samiun saat ditemui sejumlah media di rumah jabatannya. Membungkus Benteng Keraton dengan kain tenunan tentunya akan menyita
waktu cukup lama sehingga pemasangan akan dilakukan sehari
sebelum kegiatan dan kemudian puncak acara diselenggarakan malam hari. Sementara untuk kebutuhan kain yang digunakan membalut benteng terluas di dunia itu tentu tidak sedikit. Makanya Pemkab Buton akan melibatkan 6000 penenun tradisional yang tersebar di Kota Baubau dan Kabupaten Buton. "Estimasi waktunya setelah lebaran ini para penenun sudah mulai bekerja dan
diperkirakan selesai pada bulan November sesuai kebutuhan yang diperlukan untuk membungkus Benteng Keraton Buton," tuturnya.
Kegiatan itu ditargetkan akan menyabet rekor Muri. Apalagi Benteng Keraton sebelumnya juga sudah pernah menyabet rekor Muri sebagai benteng terluas di dunia. "Kita sudah berkoordinasi dengan Pemkot Baubau untuk menyukseskan even ini. Pada dasarnya persoalan budaya kita sudah sepakat tidak ada batasan bagi
kedua daerah dengan tujuan untuk membangkitkan kembali semangat kejayaan yang dimiliki eks Kesultanan Buton dimasanya," tambah Umar Samiun. Ia menjelaskan, tenunan Buton mempunyai spesifikasi tertentu dengan daerah lain. Namun keunggulan lebihnya, karena tenunan itu bisa menjadi mata uang di zaman kerajaan Buton dan disebut dengan Kampua. Hal itu yang mendorong Pemkab untuk mengangkat eksitensi tenunan kreasi Nuton ditingkat nasional bahkan dunia.
Dikatakan jumlah tenunan kreasi yang dimiliki oleh Buton sebanyak sembilan jenis dengan sebutan yang berbeda-beda tergantung ciri dan motif yang terdapat pada kainnya. Harapannya, bupati mendapat dukungan dari semua pihak sehingga bisa membawa produk kreasi buton dikenal ditingkat internasional. Secara umum tenunan Buton memang hampir bersinggungan dengan apa yang dimiliki beberapa daerah di Indonesia namun sudah pasti ada yang ditonjolkan dalam setiap motif yang ditampilkan setiap daerah. Selain membungkus benteng keraton Buton dengan tenunan, Pemkab juga berencana menggelar even lomba foto budaya tua. Yang menjadi fokus budaya tua untuk diangkat misalnya budaya podole-dole, posuo
(pingitan) dan berbagai macam budaya lain yang dimiliki. "Contohnya Wakatobi yang merupakan bagian dari kerajaan Buton sudah dikenal membudaya dimata dunia padahal
Wakatobi bagian yang tidak terpisahkan dengan peninggalan kesultanan buton," tutupnya.
Tuesday, 16 July 2013
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
0 comments:
Post a Comment