Sejak Pemerintah mengumumkan kenaikkan harga bahan bakar minyak (BBM) 29 Juni lalu, hampir seluruh harga kebutuhan melonjak naik. Namun, PT Pos Indonesia belum memutuskan ikut-ikutan menaikkan tarif.
"Kami belum terpikir akan menaikkan tarif PT Pos, jadi untuk saat ini kita tidak ada menaikkan tarif
paket ataupun surat," ujar Direktur Utama PT Pos Indonesia, I Ketut Mardjana di sela-sela peluncuran program mudik gratis di Kantor Pos Jalan Kesenian, Jakarta, Jumat (5/7).
Menurut dia, saat ini PT Pos masih mampu mengemban beban biaya operasional, termasuk menyelenggarakan beberapa program, meski BBM telah naik. Untuk mengantisipasi melonjaknya biaya pasca BBM naik, kata dia, pihaknya telah menginstruksikan karyawan PT Pos agar sebisa mungkin melakukan efisiensi biaya.
"Kita mengefisiensikan biaya operasional, seperti memperbaiki infrastruktur bisnis, dan juga tentu memikirkan bagaimana mendorong agar harga tetap. Caranya tetap menghimbau agar para pelanggan bisa datang dan tetap bertransaksi ke Pos. Karena kalau makin banyak pelanggan yang datang tentu biaya bisa kita tekan. Jadi tarif gak harus naikkan," terang Ketut.
Meski begitu, pihaknya akan mengkaji sejauh mana kenaikan harga BBM ini berpengaruh pada operasional PT Pos.
"Nanti akan kita tinjau, tapi sejauh ini belum terfikir untuk menaikkan tarif," tegasnya.(jpnn)
Saturday, 6 July 2013
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
0 comments:
Post a Comment