Kolaka Utara Lasusua - Hingga beberapa hari memasuki bulan ramadan, harga Sembako di Pasar Lasusua terus mengalami kenaikan.
Rabbasia (45), salah seorang pedagang mengatakan, naiknya harga BBM menyebabkan hampir semua barang kebutuhan juga mengalami perubahan. Biaya transportasi untuk pengangkutan barang menjadi alasan
utama para pemasok barang menaikkan harga. "Apalagi hampir bersamaan dengan masuknya bulan suci ramadan," katanya, kemarin.
Diantara bahan pokok yang mengalami kenaikan cukup tinggi hingga seratus persen adalah bawang merah. Sebelum ramadan dijual dengan harga Rp 10 ribu, kini menjadi Rp 20 ribu tiap liter. Wortel dari Rp 8000 dan pisang Rp 7000 kini bahkan naik hingga Rp 15 ribu. Begitu pun dengan harga ikan. Cakalang dari Rp 25 ribu naik hingga Rp 50 ribu perekor. "Sejak saya menjual ikan di pasar ini, baru sekarang naiknya sampai dua kali lipat. Kami juga kesulitan untuk pemasarannya karena pembeli yang datang membeli pasti mengeluhkan tingginya harga," kata Rosmiati, pedagang ikan di pasar tradisional tersebut.
Ia mengaku, pasokan ikan yang masuk di Lasusua berasal dari Kolaka dan Kendari. Hanya ikan air tawar seperti bandeng yang dibudidayakan penduduk lokal.
Sementara itu Dinas Koperindag Kabupaten Kolaka Utara melalui Kepala Seksi Pengembangan Pasar, Butsiawan mengatakan pihaknya hanya dapat melakukan pemantauan harga dan ketersediaan bahan kebutuhan sembako. Sebab untuk menekan harga harus diadakan operasi atau menggelar pasar murah. Sedangkan untuk melaksanakan kegiatan tersebut harus ada ketersediaan dana. "Kami kesulitan menekan harga di pasar karena hampir semua barang yang masuk berasal dari luar daerah. Jadi membutuhkan biaya transportasi besar untuk sampai ke Pasar Lasusua," jelasnya.
Saturday, 13 July 2013
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
0 comments:
Post a Comment