Top Ads

Saturday, 13 July 2013

01:36
Raha - Krisis air bersih di Mabodo, Bungi dan Liabalano,  Kecamatan Kontunaga, terjawab. Masyarakat kini tak harus mengeluarkan uang banyak untuk mendapatkan air bersih. Sejak Mei tahun 2013, masyarakat di tiga desa tersebut, mendapat bantuan pengadaan mobil tangki air melalui PNPM Mandiri Pedesaan. Mobil tersebut diserahkan langsung kepada pengurus badan usaha milik desa (Bumdes). Faskab PNPM MP Muna, Yasir Arafat mengatakan,  pengadaan mobil tangki air di tiga desa itu untuk menjawab permasalahan air bersih yang selama ini menjadi kendala di Kecamatan Kontunaga. "Dari hasil penggalian gagasan masyarakat, terungkap kendala utama di tiga desa tersebut adalah pemenuhan kebutuhan air bersih. Masyarakat mengusulkan pengadaan mobil tangki," terangnya.
   
Dari verifikasi yang dilakukan di tingkat kecamatan, usulan pengadaan tiga mobil tangki dinyatakan layak. "Melalui MAD prioritas usulan dan MAD pendanaan, tiga usulan tersebut disahuti oleh forum kecamatan," ungkapnya. Teknisnya, pengelolaan operasional tiga mobil tangki diserahkan kepada Bumdes masing-masing wilayah dan tetap dipantau serta dievaluasi melalui forum musyawarah desa. Hadirnya tiga mobil tangki tersebut, memberi manfaat ekonomis bagi masyarakat. Bila sebelumnya, harus mengeluarkan biaya hingga Rp 300 ribu untuk satu tangki mobil air, kini hanya merogoh kocek Rp 125 ribu.
    "Dari operasional mobil tangki, masyarakat melalui Bumdes dapat merencanakan kembali kegiatan lain yang dapat mendukung aktivitas ekonomi, maupun peningkatan pendapatan masyarakat. Hitungan kami maksimal enam bulan beroperasi efektif, harga satu unit mobil tangki tersebut akan kembali modal. Satu unit mobil dibeli dengan harga Rp 321 juta," jelasnya. Sebelumnya, tahun lalu telah dibangun bak penampung air hujan (PAH) di tiga desa tersebut. Rinciannya, Mabodo 49 unit PAH, Bungi 60 unit dan Liabalano 35 unit. Sementara itu, Tokoh Masyarakat Kontunaga, La Ode Sampe mengungkapkan, sebelum adanya mobil tersebut, di musim hujan pad sepanjang jalan ditiga desa itu, banyak terlihat alat-alat rumah tangga, seperti drum, panci, untuk menadah air.
Tahun sebelumnya sudah ada beberapa program kegiatan air bersih, namun tak maksimal dan belum menjawab permasalahan air bersih di desa mereka.

0 comments:

Post a Comment