Cici Paramita, Bocah Korban Tabrak Lari yang Kasusnya Diabaikan Polisi
PutraBlog - Sudah empat hari Cici Paramita tergolek di ruang ICU RSU Bahteramas dengan luka memar di seluruh tubuh serta kepala bocor. Harapannya untuk hidup kini bergantung oleh mukjizat. Secara medis, ia sudah sulit sembuh. Ironinya, penabraknya tak bertanggungjawab dan polisi pun tak serius mengurusi kasus ini.Kasman Upe (31) dan istrinya hanya bisa
terpekur disamping ranjang tempat anaknya, Cici Paramita (11) terbaring di ruang ICU RSU Bahteramas Sultra. Duka mendalam terpancar dari raut wajah mereka mengingat harapan hidup untuk anak semata wayang mereka sudah sangat tipis. "Kata dokter sudah tidak ada harapan, tinggal tunggu waktu saja," ujar Kasman dengan nada sedih, saat ditemui di ruang ICU RSU Bahteramas didampingi istrinya, akhir pekan lalu.
Dari hasil roentgen pihak rumah sakit terlihat luka yang dialami gadis cilik 11 tahun tersebut cukup parah. Selain sekujur tubuh penuh luka-luka, juga paling parah bagian kepala yang bocor. Kondisi inilah sehingga pihak RS memilih angkat tangan dan “menyerah”. Ini sesuai dengan pengakuan keluarga korban. "Memang sangat parah lukanya," jelas Kasman dengan bibir bergetar menahan sedih melihat derita anaknya.
Pantauan koran ini, kondisi Cici memang sangat mengenaskan, utamanya dibagian kepala yang penuh balutan. Penuturan keluarga darah terus keluar ketika pertama kali masuk RS sudah ditangani maksimal pihak rumah sakit. Sorot matanya juga hanya sekali-kali berkedip, anggota badannya sudah semakin lemah. Meski begitu, kedua orang tuanya tetap berharap ada keajaiban untuk putri kesayangan mereka.
Beberapa keluarga Kasman yang sempat ditemui koran ini di teras RS dekat pintu ICU juga tak bisa menyembunyikan kesedihan. Dengan luapan emosi bercampur sedih, paman korban, Subardin menceritakan kronologis tabrak lari yang menimpa keponakannya tersebut. Ceritanya, Senin (1/7), sekitar pukul 16.30 WITA, Cici Paramita yang sedang berjalan di pinggir jalan, ditabrak mobil berkecepatan tinggi yang muncuk tiba-tiba. Rupanya mobil itu hendak melambung dua buah mobil yang ada didepannya. Karena tak mampu menjaga keseimbangan, sopir mobil akhirnya menabrak gadis cilik tersebut.
"Kejadiannya di Desa Wawolemo, Pondidaha, Konawe. Pasca kejadian langsung ditangani RS setempat, namun mereka tidak mampu dan akhirnya dirujuk di RSU Bahteramas ini," terang Subardin, diamini keluarga lainnya. Selain sedih atas kejadian menimpa keponakannya, Subardin juga mengaku kecewa dengan kinerja aparat kepolisian yang hingga kini belum bisa mengungkap pelaku.
Padahal, polisi sudah mengantongi nomor polisi mobil pembawa bencana tersebut. Bahkan sebenarnya mobilnya pernah ditahan di Polres Unaaha, namun dilepaskan lagi karena dianggap kurang cocok. "Nomor plat mobilnya, DT.1278 AA, jenis Avanza. Bahkan pemilik mobil dengan DT itu juga sudah ada, namanya Anom Maharadika. Tapi sayangnya dia tidak mau bertanggung jawab, polisi juga kelihatan kurang serius mengurus hal ini," jelasnya.
Alasan pemilik mobil tidak mau bertanggung jawab, kata Subardin karena bersangkutan merasa warna mobilnya beda dengan miliknya, meskipun nomor plat sama. "Ini aneh, mana ada dua mobil sama plat dan jenisnya tapi hanya beda warna. Kami merasa dizalimi, mungkin dianggap orang kecil sehingga tidak diperhatikan. Kami juga menduga ada yang tidak beres dalam pengungkapan kasus ini," ungkapnya dengan nada jengkel.
Meski begitu pihak keluarga mengaku tidak akan berhenti mencari keadilan, hingga ke Kapolri sekalipun. "Kami tidak akan pernah berhenti, hingga mendapatkan keadilan. Kalau Polres yang menangani tidak mampu, kita laporkan ke Polda. Kalau mereka juga tidak bisa, ya ke Kapolri langsung," timpal keluarga lainnya, Mustafa. Keluarga sebenarnya sangat berharap pertanggung jawaban pelaku maupun pemilik mobil untuk membiayai pengobatan putri mereka.
0 comments:
Post a Comment